AMMAN (Arrahmah.com) – Direktur operasi UNRWA, Robert Turner, mengatakan bahwa zona penyangga, yang akan dibangun oleh Mesir di perbatasan Gaza, akan menyebabkan penduduk Palestina merasa seperti berada di sebuah penjara besar, dan menggambarkan blokade tersebut sebagai “tidak adil dan mematikan”.
Turner juga menambahkan bahwa zona penyangga Mesir akan memiliki dampak psikologis terhadap rakyat Gaza, meskipun itu tidak akan mempengaruhi layanan kemanusiaan yang disediakan oleh UNRWA.
Sementara itu, selama pertemuan komisi, komisaris jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuh, menyorot tentang kondisi kehidupan tragis yang dialami oleh rakyat Palestina di Gaza.
Krahenbuh mengkritik upaya rekonstruksi Gaza yang terlalu lambat dan sebagian besar tidak efektif, dan meminta kepada pemerintah Palestina untuk mempercepat upaya ini.
Ia juga mendesak “Israel” untuk mengizinkan masuknya bahan bangunan yang dibutuhkan ke Gaza.
“Kami akan mencapai musim dingin dengan tidak ada kemajuan dalam membangun kembali rumah-rumah dari mereka yang telah menjadi pengungsi, termasuk yang masih berada di sekolah-sekolah UNRWA. Rakyat Gaza layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” katanya.
“Ini seharusnya tidak terlalu lama untuk menunggu. Waktu hampir habis, emosi meningkat di Gaza dan orang-orang telah putus asa,” tegas Krahenbuh.